Pelepasan Siswa-siswi Kelas VI Madrasah Al-Munawaroh Tatakarya diselimuti Rasa Haru

Lampung Utara, pi-news.online

Sekolah Mi Al-Munawaroh hari ini melaksanakan Pengukuhan dan Perpisahan siswa-siswi Kelas VI secara sederhana di halaman sekolah. Kamis 15/06/2023.

Sebanyak 42 lulusan di kukuhkan menjadi Alumni Mi Al-Munawaroh Tatakarya, Lampung Utara.

Kegiatan rutin tahunan ini, memiliki kesan tersendiri yang mungkin tak akan terlupakan baik oleh Siswa – Siswi kelas VI maupun dewan guru yang telah belajar dan mengajar selama enam tahun di sekolah tersebut.

Suasana haru namapak menyelimuti kegiatan tersebut, tatkala lantunan puisi terima kasih guruku dibacakan siswa kelas VI pada acara itu, sehingga membuat pecah tangis siswa, para orang tua yang juga ikut menghadiri acara perpisahan siswa siswi MI Al-Munawaroh tersebut.

Dalam kegitan itu, nampak 42 siswa-siswi kelas VI memeluk dewan guru silih berganti senada mengucapkan “terima kasih guruku”.

Setangkai bunga kertas warna-warni diberikan untuk guru tersayang, bak pertanda itulah kenang-kenangan terakhir.

Usai penampilan nyanyian siswa-siswi kelas VI, para adik kelas 1 hingga kelas 5 juga ikut tampil menghibur para kakak kelasnya yang akan pergi meninggalkan sekolah.

Mereka mulai menunjukan nyanyian terima kasih guruku, menampilkan tarian tradisional lampung , tari sigeh penguten hingga tarian ala-ala Tiktok guruku tersayang.

Lagu kebangsaan Indonesia Raya, Lagu lagu sholawat, lantunan ayat suci al-quran juga terdengar indah menggema pada saat acara pelepasan tersebut.

Selanjutnya masing masing siswa-siswi yang akan meninggalkan sekolah tersebut mendapatkan lencana atau medali yang langsung di kalungkan oleh kepala sekolah, sebagai tanda kelulusan dan kenang kenangan.

Kepala Sekolah Mi Al-Munawaroh Siti Maesaroh S.Pd mengaku sangat haru melihat siswa-siswi kelas VI yang akan meninggalkan sekolah.

Enam tahun bersama menurutnya, bukan lah waktu yang singkat. Banyak hal yang sudah dilalui, meskipun terkadang sedikit merasa jengkel saat anak-anak tak nurut.

Namun, kata Siti Mayaroh, di sanalah kesan menjadi seorang guru. Dapat membimbing, mengajari, dan menjadi pengganti orangtua saat di sekolah.

Menurut nya, suasana sedih ini mulai terasa seminggu terakhir sebelum acara ini terlaksana. Anak-anak kelas VI itu jadi berubah, sikapnya beda, mereka juga turut merasakan sedih. Tapi saya selalu berpesan kalian harus meninggalkan sekolah ini untuk melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya.

Dia berharap, semoga ilmu yang diberikan oleh para guru-guru dapat bermanfaat. Menjadi dasar untuk peserta didik sehingga lebih mudah melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

“Dari segi perilaku penanaman karakter yang sudah diberikan sekolah kepada mereka itu akan tertanam kuat dan lebih kuat lagi nanti ketika di SMP. Semua guru itu ingin anak-anak tetap melanjutkan sekolah,” tutur nya

Kepsek juga berpesan, untuk peserta didik yang akan meninggalkan sekolah untuk tetap menjaga nama baik sekolah. Belajar lebih giat lagi, terus belajar dan berkarya karena ilmu itu tidak akan pernah habis dan putus.

Selain itu, dirinya juga berharap kepada siswa- siswi agar dapat meneruskan pendidikan kejenjang selanjudnya hingga tercapai cita – cita,

“Semoga berawal dari sekolah ini anak – anak semua bisa sukses”, pungkasnya dengan nada sedih. (Sapri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *