Oleh : Ari Supit
Jakarta, Tribuntipikor Online _ 16 Mei 2025 – Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan sekadar pemindahan lokasi pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia adalah manifestasi dari sebuah mimpi besar: menghadirkan ibu kota yang bukan hanya modern dan canggih, tetapi juga hijau, inklusif, dan berpihak pada masa depan. Di balik megaproyek ini, berdiri sosok strategis yang menjadi penggerak utama di balik layar: PT Bina Karya (Persero).
Sebagai Badan Usaha Otorita (BUO), Bina Karya tidak hanya bertugas membangun secara fisik. Ia adalah master developer, pengarah arah pertumbuhan kota, sekaligus penyusun nadi kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terintegrasi. Tugas mereka melampaui penyediaan infrastruktur — Bina Karya berperan menanam nilai, menata ruang hidup, dan menciptakan wajah masa depan bangsa.
–
Dari Beton ke Nilai: Pembangunan yang Bernyawa
Langkah-langkah Bina Karya tidak hanya bicara soal alat berat dan cetak biru. Mereka menanam fondasi yang lebih dalam: keberlanjutan. Pada Mei 2024, Bina Karya menjalin kemitraan strategis dengan PT Semen Indonesia (SIG) untuk menerapkan konsep green construction di IKN. Penggunaan material ramah lingkungan seperti green cement, SpeedCrete, dan paving porous menjadi bukti bahwa pembangunan ini tidak sekadar cepat, tetapi juga cerdas dan sadar lingkungan.
Ini menandai titik balik pembangunan nasional — bahwa membangun negeri bukan berarti merusak bumi, melainkan merawatnya. IKN menjadi laboratorium masa depan di mana pembangunan dan pelestarian berjalan beriringan.
–
IKN sebagai Poros Logistik Baru Nusantara
Di tengah geliat pembangunan, Bina Karya melihat jauh ke depan. Pada Januari 2024, bersama PT Pos Indonesia (PosIND), mereka meluncurkan Nusantara Logistics Hub —sebuah simpul distribusi logistik yang menghubungkan Kawasan Barat dan Timur Indonesia dengan IKN sebagai titik tengah.
Lebih dari sekadar pembangunan gudang atau jalur distribusi, langkah ini membentuk urat nadi ekonomi baru yang lebih efisien dan merata. Nusantara tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga episentrum logistik dan ekonomi nasional yang mempersatukan Indonesia secara nyata.
–
Rumah untuk Pengabdi Negeri: Lebih dari Sekadar Tempat Tinggal
IKN juga dibangun sebagai tempat tinggal masa depan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, serta para penggerak pemerintahan pusat. Karena itu, Bina Karya bersama Konsorsium Garuda Nusantara tidak hanya membangun hunian, tetapi membentuk ekosistem kehidupan yang manusiawi dan terintegrasi.
Hunian di IKN bukan sekadar apartemen bertingkat, melainkan komunitas hidup. Akses terhadap ruang publik, fasilitas pendidikan, kesehatan, teknologi cerdas, serta lingkungan yang hijau dan berkelanjutan menjadi inti rancangan. Kota ini akan tumbuh bersama penghuninya — menjadi tempat kerja sekaligus rumah, tempat tinggal yang juga sumber inspirasi.
–
Empat Pilar, Satu Visi
Bina Karya memegang komitmen kuat dalam pengembangan IKN melalui empat pilar utama:
1. Pembangunan Wilayah dan Kota: Menata ruang agar kehidupan menjadi lebih terstruktur dan berkelanjutan.
2. Pengembangan Kawasan Strategis: Menggarap titik-titik pengungkit yang mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi.
3. Konsultasi Lintas Disiplin: Mengintegrasikan keahlian dari berbagai bidang ilmu untuk menjawab tantangan kompleks pembangunan kota baru.
4. Investasi Berkelanjutan antar Bisnis (B2B): Menjadi penghubung antara sektor publik dan swasta dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Pilar-pilar ini menjadi kompas strategis dan moral untuk memastikan IKN tumbuh sebagai kota yang efisien, tangguh, inklusif, dan dicintai.
–
Legitimasi dan Payung Hukum: Pondasi yang Mengikat Visi
Tidak ada pembangunan yang sah tanpa dasar hukum yang kuat. IKN hadir bukan sekadar ide teknokratis, melainkan buah dari legitimasi konstitusional yang telah melewati proses demokratis. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menjadi dasar hukum utama pembangunan IKN. UU ini mengatur struktur kelembagaan, kewenangan Otorita IKN, perencanaan tata ruang, pengadaan tanah, hingga bentuk kerja sama investasi.
Bina Karya sebagai BUO mendapat mandat resmi melalui Peraturan Pemerintah dan Keputusan Kepala Otorita, menjadikannya aktor legal dalam pembangunan. Tanpa fondasi hukum ini, visi sebesar apapun akan goyah dalam praktik. Legitimasi ini menjadi jaminan bagi investor, masyarakat, dan mitra internasional bahwa IKN bukan proyek coba-coba, melainkan agenda negara yang sah dan terlindungi oleh sistem hukum nasional.
Dengan dasar hukum yang kokoh, kejelasan regulasi, dan kepastian tata kelola, Indonesia mengirimkan pesan tegas: IKN dibangun dengan niat, dirancang dengan hukum, dan ditopang oleh legitimasi politik serta publik.
Dalam hal pendanaan, pemerintah juga tidak bersandar sepenuhnya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pemerintah menggandeng swasta, termasuk investor asing, untuk masuk dalam pembangunan IKN. Di sinilah peran Bina Karya menjadi vital sebagai penyedia land preparation, perencana zona investasi, dan penyambung komunikasi teknis dengan calon investor.
Dalam model idealnya, Bina Karya seharusnya menjadi trust builder — penyaji informasi yang kredibel, pengelola risiko pembangunan, serta penyedia jaminan kepastian tata ruang dan hukum bagi investor. Dengan cara ini, proyek IKN menjadi bankable dan menarik di mata pelaku usaha dari dalam dan luar negeri.
Hasilnya mulai terlihat. Ketertarikan datang dari berbagai pihak, antara lain produsen teknologi berkelanjutan Eropa, hingga perusahaan energi Timur Tengah. Para investor tidak hanya membawa dana, tetapi juga teknologi, keahlian, dan jaringan global yang dibutuhkan untuk mewujudkan kota masa depan.
–
Menyatukan Mimpi dan Kenyataan
Proyek IKN adalah pertaruhan besar, bukan hanya secara anggaran, tetapi juga integritas dan arah sejarah bangsa. Di tengah kompleksitasnya, hadir PT Bina Karya sebagai poros manajemen pembangunan yang tidak hanya membangun kota, tetapi juga menghidupkan makna: bahwa ibu kota bukan hanya tempat duduk kekuasaan, melainkan simbol peradaban yang berakar pada nilai, kolaborasi, dan keberlanjutan.
Dengan dasar hukum yang kuat, kepemimpinan yang adaptif, dan mitra strategis yang kredibel, IKN bukan hanya proyek jangka pendek — ia adalah warisan jangka panjang yang akan berbicara untuk generasi mendatang.(Red)