Kota Bandung, pi-news.online
Bantuan sosial (Bansos) bagi siswa rawan melanjutkan pendidikan (RMP) warga Kota Bandung akhirnya dicairkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik)/Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Bansosnya turun dua termin di bulan Oktober
Bansos itu disalurkan kepada SD, SMP, SMA, SMK swasta termasuk perguruan tinggi, penerima.
Sejatinya bansos itu ada setiap tahun, tetapi karena sesuatu hal tidak bisa terealisasi, seperti Sehingga banyak sekolah swasta yang terlanjur menggratiskan biaya bagi siswa RMP, menjadi kewalahan. Terutama untuk menutupi biaya operasionalnya.
Meskipun tidak turun, satuan pendidikan itu tetap memberikan pelayanan pembelajaran.
Salah satu sekolah yang mendapatkan bansos yaitu SMP Al Hadi yang berada di Jalan A.H.Nasution No.25, Karang Pamulang, Kec. Mandalajati, Kota Bandung.
Haris Royani, Kepala SMP Al Hadi membeberkan, bahwa bansos yang diterima oleh pihaknya sangat besar manfaatnya.
Tercatat 30 persen dari 900-an siswa Al Hadi mengajukan persyaratan untuk mendapatkan bansos RMP. Hal itu sesuai dengan data SKTM sebanyak 304 siswa.
Persiswa mendapatkan alokasi sebesar Rp 4.275.000. Dananya dikelola secara mandiri oleh setiap sekolah, sebagai pengganti dana siswa RMP yang dibayarkan oleh Pemerintah Kota Bandung.
“Sebetulnya ada 307 siswa, namun 3 orang merupakan penduduk Kabupaten Bandung jadi tidak terverifikasi,” kata Haris, di ruang kerjanya, belum lama ini.
Masih terkait dengan bansos, dari pantauan bansos/hibah yang digelontorkan ke SMP Al Hadi, banyak perubahan yang terlihat. Khususnya dari segi sarana prasarana sekolah, penampilannya semakin “geulis”.
Gedung sekolahnya semakin bagus, sarana prasarana lebih meningkat. Dari awal masuk ke sekolah sebelumnya tidak memakai atap baja ringan, sekarang sudah tertutup sepanjang jalan masuk ke sekolah.
Haris pun menjelaskan alokasi ada perubahan skema peruntukannya.
peruntukan dananya dibagi untuk tiga alokasi yaitu personal, operasional dan investasi. Namun sekarang ada 10 asnaf/peruntukan. Mulai standar isi, kompetensi, lulusan, sarana, penilaian, lingkungan sampai rumah tangga. Walaupun di Peraturan Pemerintah (Perwal) ada minimal maksimal, seperti sarana minimal dialokasikan 10 persen maksimal tidak terbatas,” kata Haris.
Kini lebih leluasa dalam penggunaan dana, karena dibagi ke dalam 10 asnaf, perwalnya lebih baik. alokasinya untuk personal, operasional dan investasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan untuk dana personal sebetulnya ada tapi bantuannya berupa seragam yang dialokasikan oleh Disdik Kota Bandung.
“Karena ada pandemi dan relaksasi tidak cair, tahun ini ada. Dapatnya seragam, dan peralatan sekolah seperti bantuan ke sekolah negeri, namun belum terealisasi,” kata Haris.
Dirinya menjelaskan bahwa bansos kali ini dioptimalkan untuk peningkatan sarana prasarana SMP Al Hadi.
“Pokoknya digunakan untuk 10 asnaf. Di SMP Al Hadi bagaimanapun sebagian besar ke sarana minimal 10 persen maksimal tidak terbatas hampir 45 persen,” kata Haris.
Adapun peningkatan sarana itu seperti rehab, pengecetan, pelaburan, alokasi sarana setiap kelas terpasang lcd proyektor, 25 kelas semua terpasang. Kemudian juga sarana yang besar di pengadaan toilet dan wastafel,” imbuhnya.
Masih kata Haris, pihaknya sudah berkomitmen untuk membebaskan siswa RMP dari berbagai iuran, mendukung program Pemkot Bandung, agar tidak ada warganya yang putus sekolah.
Namun apabila bansos untuk siswa RMP tidak cair ke sekolah swasta seperti Al Hadi, maka akan menjadi beban operasional sekolah.
“Untuk menutupinya kami pinjam sana sini. Seperti alokasi bukan Sekarang ini tinggal bayar hutang,” beber Hadi.
Saat ditanya apakah dana bagi siswa RMP sebesar Rp 4.275.000 perbulan cukup, menurutnya hal itu sudah menjadi hitungan biaya minimum pendidikan di SMP.
“Menurut penelitian dari UPI dana sebesar Rp 4.275.000 untuk ukuran SMP menegah ke bawah, ya cukup,” katanya.
Bansos yang digelontorkan Disdik/Pemkot Bandung untuk warga Kota Bandung yang RMP, menurut Harus harus dipertahankan. Hal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah baik itu legislatif maupun eksekutif.
“Ini tetap dipertahankan bagaimana pun sekolah swasta dengan orangtua siswa dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah sangat terbantu. Apalagi gembar-gembor sekolah gratis. Kan tidak semua sekolah swasta gratis, kecuali negeri” kata Haris.
“Harapan Perwal bansos seperti ini tetap dipertahankan. Meskipun keuangan negara atau Pemkot Bandung ada beberapa relaksasi mudah-mudaha ke depan tidak terlalu mepet pencairannya.jangan di akhir tahun merepotkan sekolah pinjam sana sini termasuk pelaporan, dipercepat tidak seperti tahun sebelumnya,” pungkas. (Ivan nt)