Proyek rehabilitasi SMP PGRI 231 CIPATAT Diduga Dikerjakan Asal – asalan Karena Lemahnya Pengawasan Disdik
bandung Barata –PI News
Pekerjaan proyek Dana Alokasi Khusus rehabilitasi gedung SMP PGRI 231 CIPATAT kabupaten bandung barat senilai Rp 1.800.976.046 menjadi sorotan berbagai pihak karena diduga pekerjaannya mengabaikan kualitas kontruksi.
Pekerjaan yang diduga tidak memperhatikan kualitas kontruksi diantaranya adalah pada pemasangan Besi pengikat rangka atap baja pada pekerjaan rehab gedung Laboratorium Fisika. Besi pengikat rangka atap baja tersebut diduga hanya ditancapkan saja pada cor adukan semen Slup atas dimana Slup tersebut untuk kuda – kuda rangka atap baja besi pengikat rangka atap baja tersebut dikaitkan dan diikat dengan Kawat Bendrat pada Besi Slup yang dicor adukan Semen tersebut sehingga Slup atas tersebut yang menopang rangka atap baja, akan kuat dan kokoh menahan rangka atap baja yang ada diatasnya.
Ketua LSM gampil Kabupaten bandung barat, Enjang blek mengatakan bahwa pekerjaan proyek rehabilitasi gedung SMP PGRI 231 CIPATAT mengabaikan kualitas kontruksi terjadi karena lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan kabupaten bandung barat atau ada yang ditunjuk dibawah sebagai Pengawas dalam proyek rehabilitas tersebut.“Sampai terjadi dugaan kejanggalan pada pekerjaan proyek DI SMP PGRI 231 CIPATA itu karena lemahnya pengawasan dari pihak terkait, atau memang semuanya sudah dikondisikan sedemikian rupa atau diduga asal – asalan sehingga yang penting pekerjaan proyek itu selesai,” ujar Enjang blek,
Mengapa ia menyebut proyek SMP PGRI 231 CIPATA diduga dikerjakan asal – asalan, karena apa yang harus dikerjakan oleh pekerja demi kualitas dan keamanan bangunan, tidak dikerjakan.Kalau pengawasan dari Dinas atau pengawas dari pihak terkait itu cukup ketat terhadap proyek tersebut, maka hal itu pasti tidak akan terjadi. Diketahui, proyek SMP PGRI 231 CIPATAT dikerjakan secara swakelola tipe I
