Palembang, Sumsel, pi-news.online
Memasuki hari kedelapan pelaksanaan Operasi Sikat I Musi 2025, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) terus menunjukkan komitmen tinggi dalam upaya penanggulangan kejahatan jalanan. Pada apel pagi yang dipimpin oleh Kepala Subdirektorat III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, AKBP Tri Wahyudi, S.H., Selasa (13/5), ditekankan bahwa tidak ada hari libur selama operasi berlangsung.
“Dalam pelaksanaan operasi ini, tidak ada tanggal merah. Semua personel harus tetap bersemangat dan disiplin dalam menjalankan tugas,” tegas AKBP Tri Wahyudi di hadapan seluruh peserta apel di halaman Mapolda Sumsel.
Ia menambahkan bahwa selain penegakan hukum secara represif, pendekatan preventif dan preemtif juga perlu diperkuat. Segala bentuk temuan di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan aksi premanisme, harus ditindaklanjuti dengan koordinasi yang tepat. Bila tidak dapat diselesaikan melalui penyuluhan atau pembinaan dan penyuluhan (binluh), maka kasus tersebut harus segera dilimpahkan ke Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) untuk ditindak secara hukum.
Lebih lanjut, AKBP Tri Wahyudi menyampaikan apresiasi dari Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terhadap kinerja Polri, terutama dalam penanganan kasus-kasus premanisme yang meresahkan masyarakat.
“Apresiasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh rekan-rekan di lapangan. Namun saya ingatkan, jangan cepat merasa puas. Jadikan pujian ini sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. Kita masih memiliki sekitar tujuh hari ke depan untuk menuntaskan operasi ini,” ujarnya.
Operasi Sikat I Musi 2025 merupakan operasi kepolisian terpusat yang difokuskan pada pemberantasan kejahatan jalanan, termasuk aksi premanisme, pencurian dengan kekerasan, dan tindak kriminalitas lainnya yang kerap meningkat menjelang pertengahan tahun. Operasi ini melibatkan berbagai satuan dan personel dari seluruh jajaran Polda Sumsel.
Dengan mengusung semangat profesional, modern, dan terpercaya, Polda Sumsel menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat melalui langkah-langkah yang tegas, terukur, serta tetap mengedepankan pendekatan humanis. (Ujang Chandra & Tim)
