Labuhanbatu, pi-news.online
SDN 03 Panai Hulu sebagai Kepala Sekolah Sutarman Spd Sebagai SDN Percontohan penggerak budaya dan disiflin Positif,mengadakan Kegiatan Disimidasi Budayadan disiplin pada jumat 23/8/2024
Acara ini dihadiri para Kepala sekolah mulai dari Tingkat SDN dan Tingkat SMPN dan Para Guru dari Kecamatan Bilah barat,Bilah hulu,Rantau Utara,Rantau Selatan,Pangkatan,,Bilah Hilir,Pansi Tengah,Panai Hulu Khususnya Kepala Sekolah Se Kabupaten
Labuhanbatu,Juga Korwil Ketua KKS dan Pengawas Kecamatan panai Hulu
Menurut Filosofi Pendidikan guru diibaratkan sebagai petani yang memiliki peranan penting untuk menyuburkan tanamannya. Seorang petani akan memastikan tanah tempat tumbuhnya tanaman merupakan tanah yang kondisinya cocok untuk ditanami. Dari uraian ini kita bisa mengibaratkan sekolah sebagai tanah dan tanaman sebagai murid. Untuk itu, kita sebagai guru harus mengusahan sekolah sebagai tempat yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk bertumbuh, serta dapat menghindarkan murid dari hal-hal yang mengganggu pertumbuhan potensinya.sebut Nara sumber
Maka seorang guru memiliki tanggung jawab untuk menciptakan suasana sekolah yang demikian dengan menciptakan lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, bekerja sama, saling menghargai dan saling belajar sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik. Dari kebiasaan baik itu, akhirnya dapat menumbuhkan karakter baik dan terciptalah budaya positif di lingkungan sekolah.
Untuk menumbuhkan budaya positif sekolah ini diperlukan seorang guru yang mampu mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak sehingga dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Budaya positif dapat dilakukan dengan menerapkan konsep-konsep disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah dan segitiga restitusi di sekolah. Penumbuhan budaya positif ini penting untuk memungkinkan tumbuhnya murid merdeka yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi. Untuk itu kita sebagai guru tentunya perlu terus berlatih meningkatkan kapasitas diri dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama. Karena itulah, guru dituntut untuk memiliki visi yang jelas.
Visi ini dapat dijadikan arahan dalam mencapai tujuan pendidikan kita.
Menciptakan budaya positif di sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk diwujudkan. Melalui budaya positif akan menciptakan lingkungan positif, lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan sehingga membuat murid merasa betah ada di sekolah. Terwujudnya lingkungan positif di sekolah ini dapat dilakukan melalui penumbuhan disiplin positif. Disiplin positif dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran yang mengedepankan keyakinan kelas atau sekolah. Untuk itu murid haruslah memahami tentang keyakinan kelas atau sekolah.
Keyakinan kelas atau sekolah merupakan nilai-nilai kebajikan universal yang berkembang tanpa membedakan suku, agama, ras, negara dan sebagainya. Melalui keyakinan kelas ini diharapkan murid dapat memiliki motivasi internal dalam berperilaku baik. Murid tetap melakukan perilaku baik bukan karena hukuman atau penghargaan, namun karena ingin menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan menjunjung nilai-nilai yang mereka yakini.
Berdasarkan Standar Pendidikan Nasional tujuan mulia dari penerapan disiplin positif adalah agar terbentuk murid-murid yang berkarakter, berdisiplin, santun, jujur, peduli, bertanggung jawab, dan merupakan pemelajar sepanjang hayat sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang diharapkan. Dalam rangka menciptakan lingkungan yang positif maka setiap warga sekolah dan pemangku kepentingan perlu saling mendukung, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati bersama. Untuk dapat menerapkan tujuan mulia tersebut, maka seorang pemimpin pembelajaran perlu berjiwa kepemimpinan sehingga dapat mengembangkan sekolah dengan baik Tutup Nara sumber ( Ad