Kepala SMPN 1 Kramatmulya Luruskan Isu Terkait Program Makan Bergizi Gratis: Kegiatan Itu Murni Inisiatif Guru sebagai Bentuk Empati
Kuningan| PI-NEWS.com
Menyikapi berkembangnya pemberitaan di sejumlah media Online dan Platform media sosial yang mengaitkan kegiatan makan bersama di sekolah dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pihak sekolah akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
Kepala SMPN 1 Kramatmulya Efendi, S.Pd.,M.M menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan bagian dari program pemerintah, melainkan inisiatif para guru sebagai bentuk empati dan kebersamaan terhadap siswa.Jum,at ( 17/10/2025)
Saat dihubungi melalui sambungan seluler kepala sekolah membenarkan bahwa kegiatan makan bersama memang dilakukan, namun sepenuhnya digagas oleh para guru tanpa melibatkan unsur program pemerintah.
Benar, kegiatan itu murni inisiatif para guru. Tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan program MBG dari pemerintah. Ini semata bentuk perhatian dan empati kami kepada para siswa ujar Kepala Sekolah.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut muncul secara spontan dari keinginan para pendidik untuk menciptakan suasana kebersamaan di lingkungan sekolah. Selain mempererat hubungan antara guru dan siswa, kegiatan itu juga menjadi momentum menumbuhkan nilai solidaritas di tengah kegiatan belajar mengajar.
Kami sangat mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis serta Program Bantuan Gizi Nasional (BGN) yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak Indonesia. Namun kegiatan kemarin tidak termasuk dalam pelaksanaan program tersebut. Kami hanya ingin berbagi dan menumbuhkan semangat kebersamaan.tambahnya.
Pihak sekolah berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang beredar dan mencegah munculnya kesalahpahaman di masyarakat. Kepala sekolah juga mengimbau publik untuk lebih selektif dalam menyebarkan informasi, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan dunia pendidikan.
Kami berkomitmen untuk terus menjaga transparansi dan menjalin komunikasi terbuka dengan masyarakat agar kepercayaan terhadap lembaga pendidikan tetap terjaga. tuturnya.
Dengan penjelasan ini, diharapkan polemik yang sempat mencuat di media sosial dapat mereda, dan fokus masyarakat kembali pada tujuan utama pendidikan: membentuk generasi muda yang sehat, berkarakter, dan berdaya saing.Menyongsong Indonesia Emas 2045.
( Andri Hdw )