BANDUNG – Pinews online
Ketua LSM TRINUSA DPD Jawa Barat, Ait M Sumarna (Kang Ait), mendesak Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, untuk segera mengambil langkah tegas dalam mengaudit Bank Bjb setelah resmi dilantik pada 20 Februari 2025. Kang Ait juga meminta Komisi 3 DPRD Jabar untuk melakukan audit secara profesional dan terbuka serta mengumumkan hasilnya kepada publik.
Menurut Kang Ait, Bank Bjb diduga memiliki berbagai skandal keuangan, termasuk dugaan mark-up dana iklan pada tahun anggaran 2021-2023 serta kasus penyaluran dana kredit kepada PT. SRITEX dan perusahaan lainnya. Ia menyoroti kinerja Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, yang dinilainya gagal dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Kami sangat kecewa dengan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin yang tidak mampu mengatasi skandal di Bank Bjb. Padahal, berbagai dugaan penyimpangan keuangan di Bank Bjb sudah menjadi rahasia umum dan butuh langkah tegas dari pemerintah daerah,” ujar Kang Ait dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025).
Lebih lanjut, Kang Ait mendesak Dedi Mulyadi untuk segera ‘tancap gas’ dalam membersihkan Bank Bjb dari pejabat dan direksi yang terlibat dalam kasus-kasus yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, pergantian seluruh pejabat dan direksi yang terindikasi terlibat adalah langkah mutlak agar Bank Bjb bisa kembali dipercaya masyarakat.
Selain itu, Kang Ait juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Komisi 3 DPRD Jabar. Pasalnya, Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi 3 DPRD Jabar dengan pihak Bank Bjb dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada Kamis, 13 Februari 2025, dilakukan secara tertutup. Padahal, ia telah menunggu untuk bisa ikut serta dalam RDP tersebut, namun tidak diberikan akses maupun informasi mengenai hasil rapat tersebut.
“Ini sangat disayangkan. Seharusnya RDP dilakukan secara terbuka agar masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi di Bank Bjb. Kami curiga ada sesuatu yang sengaja ditutupi,” tegasnya.
LSM TRINUSA DPD Jabar berkomitmen untuk terus mengawal kasus Bank Bjb hingga benar-benar bersih dari pejabat yang terlibat skandal. Kang Ait juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai diketahui siapa aktor utama yang melindungi para pelaku penyimpangan di Bank Bjb.
“Kami akan terus mengawasi dan memastikan bahwa Bank Bjb tidak lagi menjadi tempat praktik korupsi. Siapapun yang melindungi atau menjadi ‘gembong’ di balik kasus ini harus diungkap dan dimintai pertanggungjawaban,” pungkasnya.
Wapemred (Bud)
