Pakpak Bharat, PI News
Babinsa Koramil 07/Salak, Kodim 0206/Dairi, Serda S. Boangmanalu, melakukan pengecekan ketersediaan pupuk subsidi dan non-subsidi di toko pupuk CV Shepena, milik Bapak Yongki M., yang berlokasi di Desa Silimakuta, Kecamatan STTU Julu, Kabupaten Pakpak Bharat, pada Sabtu (8/2). Pengecekan ini dilakukan guna memastikan stok pupuk yang tersedia mencukupi kebutuhan petani dalam mendukung program ketahanan pangan.
Dalam pengecekan tersebut, diketahui bahwa stok pupuk subsidi yang tersedia saat ini adalah 7 ton Urea dan 6 ton Phonska, sementara pupuk non-subsidi jenis NPK, SS, dan TSP tersedia sebanyak 2 ton. Harga pupuk subsidi sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp114.000 per sak untuk Urea dan Rp115.000 per sak untuk Phonska. Bapak Yongki memastikan bahwa stok pupuk saat ini masih dalam kondisi aman, meskipun terdapat kendala di mana pupuk subsidi yang sudah tersedia sering kali lambat diambil oleh petani sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) lama, sehingga modal usaha tertahan dalam bentuk pupuk yang belum terdistribusi.
Serda S. Boangmanalu menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau distribusi pupuk agar tidak terjadi kelangkaan, terutama menjelang musim tanam. “Kami ingin memastikan bahwa pupuk benar-benar tersedia untuk petani sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga dan tidak terganggu akibat keterlambatan distribusi,” ujarnya. Babinsa juga mengimbau agar petani segera mengambil pupuk yang telah dialokasikan agar tidak menghambat perputaran modal bagi pengecer.
Sementara itu, Danramil 07/Salak, Kapten Inf MD Lumbantoruan, menegaskan bahwa pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) akan menjadi faktor penting dalam penentuan porsi bantuan pemerintah pada tahun 2025. “Keberhasilan program pertanian tahun ini akan menentukan besaran bantuan yang diberikan pemerintah tahun depan, baik dalam bentuk benih, alat mesin pertanian (alsintan), maupun pupuk,” jelasnya. Oleh karena itu, ia mendorong sinergi antara petani, distributor, dan aparat terkait agar distribusi pupuk berjalan lancar dan tepat sasaran.
Dengan adanya pengecekan rutin dari Babinsa dan koordinasi dengan pemilik toko pupuk, diharapkan kebutuhan petani di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat dapat terpenuhi secara optimal. Keamanan stok pupuk menjadi kunci utama dalam mendukung peningkatan hasil pertanian, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. (Prajurit Pena)(S,M)