Waykanan, pi-news.online
Minimnya akses bacaan bagi masyarakat adalah salah satu penyebab minat baca masyarakat Way Kanan rendah. Hal itulah yang melatarbelakangi tumbuhnya komunitas-komunitas baca yang tumbuh secara organik dari masyarakat. Salah satunya yakni Pustaka Kencana, sebuah komunitas baca berbasis masyarakat yang berada di kampung Umpu Kencana, Kecamatan Blambangan Umpu, Way Kanan.
Pendiri Pustaka Kencana, Eko Prasetyo mengungkapkan, sulitnya masyarakat untuk dapat mengakses informasi melalui buku disebabkan karena tidak adanya kantong informasi yang berada di tengah masyarakat.
“Kantong informasi berbasis masyarakat itu adanya di perpustakaan. Di situ lah pusat learning centre masyarakat yang diperoleh dari buku bacaan sebagai sumber referensi pengetahuan yang berkualitas dan bermutu. Hanya saja jarang sekali masyarakat yang mau menekuni dan mengelola perpustakaan atau komunitas baca ini” ujar Eko. Selasa (21/05)
Saat ditemui oleh wartawan media ini, Eko Prasetyo tampak sedang melakukan aktivitasnya mengajarkan masyarakat yang mayoritas adalah anak-anak di Pustaka Kencana. Kegiatan yang dilakukan di Pustaka Kencana pun cukup bervariasi tidak hanya membaca buku, tetapi juga les privat, bimbingan belajar, kursus komputer, sekolah kesetaraan dan penyuluhan ilmu pengetahuan lainnya.
“Di sini setiap hari Jumat dan Minggu selalu ada saja warga, terutama anak-anak yang datang ke Pustaka Kencana untuk membaca buku. Tapi tidak hanya membaca, saya dan beberapa pengelola di sini mengembagkan kegiatan lain seperti kursus komputer, penyuluhan ilmu pengetahuan dan sekolah kesetaraan. Sering juga kolaborasi kegiatan dengan lembaga desa seperti PKK, majelis taklim dan puskesmas untuk berkegiatan di Pustaka Kencana ini. Manfaatnya pun ditujukan dalam rangka pengembangan SDM desa” pungkas Eko.
Jika saja banyak komunitas baca atau perpustakaan yang benar-benar serius, lanjut Eko, maka masyarakat akan lebih mudah mengakses buku bacaan dan tentu minat baca masyarakat akan lebih meningkat.
