KISAH DAN PESAN SUWARTO EKS NARAPIDANA TERORIS YANG MELANJUTKAN HIDUP USAI MENJALANI TAHANAN

Palembang, Sumsel, pi-news.online

Suwarto, mantan narapidana terorisme (Napiter) yang pernah terlibat dalam kelompok FIRQOAH ABU HAMZA (FAH) yang mendukung gerakan ISIS di Suriah selama dua tahun mengikuti pemahaman kelompok ISIS dirinya sempat membuat pasport untuk berangkat mendukung ISIS di Suriah dan berencana menjual rumah dan tanah untuk biaya keberangkatan tersebut mengajak istri dan keenam anak nya yang masih kecil saat itu, sabtu 20 mei 2023.
Perbuatan itu membuat dia dijatuhi vonis 5 tahun penjara sempat menjalani di beberapa rutan dan lapas hingga pada tahun 2021 dirinya bebas setelah menjalani proses pembebasan bersyarat dari lapas Sentul bogor, saat diberitahu bakal bebas dari penjara pada April 2020 ia senang dapat berkumpul lagi dengan keluarga nya di sisi lain ia cemas,” apakah saya diterima (masyarakat) atau enggak ucap Suwarto Kepada awak media.
ia mengatakan hubungannya dengan masyarakat tak ada masalah meski dirinya berstatus eks nafiter,” kalau saya pribadi masa lalu biar masa lalu,” Ucapnya.
Sedangkan faktor internal berasal dari dirinya sendiri, hal tersebut tidak lepas dari upaya yang dilakukan aparat seperti BNPT dan kepolisian yang terus memberikan perhatian” Memanusiakan” dirinya dan keluarganya bahkan saat dirinya masih menjalani hukuman dilapas,” orang yang dulunya saya musuhi ternyata yang justru jadi teman saya saat susah,” Ujarnya.
ia berharap pemerintah daerah berkenan memperhatikan eks Napiter seperti apa yang telah dilakukan oleh pihak Polda Sumsel dan FKPT Sumsel menurut dia, pembinaan secara ideologi memang penting tetapi jika tidak disertai dengan bantuan seperti pengembangan usaha maka deradikalisasi bisa tak maksimal, menurut nya hal tersebut sangat berbahaya baik dalam kehidupan berkeluarga maupun bermasyarakat, dirinya berpesan agar semangat dalam beragama wajib disertai dengan tabbayun dan jangan menutup diri dengan banyak belajar sehingga tidak dengan mudahnya membid’ah kan bahkan mengkafirkan sesama muslim.


Kini Suwarto telah kembali kemasyarakat dan sibuk menjalani aktivitas sebagai wirausaha keripik dan jajanan bersama anak dan istrinya, sembari menyebarkan paham Islam AHLUSSUNAH WAL JAMAAH melalui yayasan pelita bersatu Indonesia(YPBI) bersama mantan Kombatan lain di YPBI Suwarto berperan sebagai hubungan masyarakat (Humas) untuk berkomunikasi diluar yayasan.
Ia ingin mengembalikan pemahaman Napiter tentang Islam sesuai Sunnah nabi dan Sunnah Khulafaur Rasyidin, setelahnya ia juga mengajak mereka para Kombatan maupun Napiter meninggalkan JAD dan paham radikal teroris lainnya.
Menurutnya memang tak mudah memperbaiki pemahaman seorang narapidana teroris namun melalui pendekatan kemanusiaan bersama-sama BNPT Kepolisian dan bahkan pemerintah daerah, ia meyakini pelan-pelan para Napiter akan berubah Melalui program deradikalisasi yaitu sebuah program yang ditujukan bagi narapidana teroris Demi membebaskan mereka dari paham radikal, satu sisi penegakan hukum perlu dilakukan terhadap Aksi terorisme, sisi lainnya tetap perlu melakukan pendekatan kemanusiaan dan seperti yang pernah dirasakan selama ini, tutupnya. ( M.Risqi.Aprillianto )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *