Diduga Ilegal Pengolahan Emas Gelondongan Pihak Desa Dan APH Jangan Sampai Tutup Mata

 

Diduga Ilegal Pengolahan Emas Gelondongan Pihak Desa Dan APH Jangan Sampai Tutup Mata

Bogor, pi-news.online

Aktivitas pengolahan gelondongan emas yang diduga ilegal kembali marak di wilayah Kampung Sampalan RT 03 RW 07′ Desa Sipayung Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pantauan awak media pada hari. Kamis dan hari Jum’at (22/11/2025) menunjukkan adanya indikasi kegiatan pengolahan emas tanpa izin yang beroperasi secara terus-menerus di lokasi tersebut.

Di lokasi itu ditemukan sebuah rumah milik warga bernama Emo, yang diduga menjadi tempat pengolahan emas secara aktif. Proses pengolahan berlangsung selama 24 jam tanpa henti.

Saat dikonfirmasi, seorang pekerja yang enggan menyebutkan namanya membenarkan aktivitas gelondongan emas tersebut.

Saya cuma pekerja, Pak. Pemiliknya Pak Emo, tapi beliau sedang keluar,” ujarnya.

Penghasilannya tidak tentu, kadang dua hari baru dapat. Kalau sehari bisa sampai lima gram, saya pribadi belum pernah mengalami. Yang tahu pasti Pak Emo, saya coba hubungi dulu,” tambahnya.

Yang jelas, aktivitas ini diketahui oleh Desa. Namun, sejauh ini belum ada koordinasi dengan Polsek atau Polres. Untuk di Kampung Sampalan saja yang saya ingat ada sekitar beberapa titik gelondongan emas,” katanya.

Kegiatan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan, terutama limbah dari proses pengolahan gelondongan emas yang berpotensi mencemari kawasan pemukiman dan sumber air masyarakat.

Sehingga pihak berwenang diminta untuk segera menindaklanjuti dan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas pengolahan emas yang diduga tidak memiliki izin resmi tersebut.

Sampai berita ini di tayangkan. Emo selaku pemilik usaha tersebut, susah untuk di temui baik di lokasi maupun via whatsapp.

Saya Sandi Wirawan Selakau Kordinator Liputan Kuhusua Investigasi Jabar, berharap agar Aph setempat segera menutup perusahaan ilegal tersebut, karna dampak dari limbahnya sangat bahaya buat sumber air masayarakat sekitar kampung itu, lebih di takutkan lagi air limbah mengalir ke kampung lain yang ada di bawahnya.

( Sandi Wirawan )

Pos terkait