Evaluasi Pembinaan Kemandirian Warga Binaan, Lapas Purwokerto Dorong Produk Batik dan Tikar Pandan Masuk Pasar Lebih Luas*

 

*Evaluasi Pembinaan Kemandirian Warga Binaan, Lapas Purwokerto Dorong Produk Batik dan Tikar Pandan Masuk Pasar Lebih Luas*

Purwokerto Pi news onlen Jateng

Lapas Kelas IIA Purwokerto melaksanakan kegiatan evaluasi dan monitoring pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Kamis, 20 November 2025. Kegiatan ini difokuskan pada program UMKM berupa pelatihan dan produksi batik serta tikar pandan yang selama ini menjadi salah satu unggulan pembinaan kemandirian. Evaluasi dilakukan oleh tim dari CV. Rajasa Mas Jaya Cilacap sebagai mitra resmi kerja sama.

Dalam evaluasinya, Tim CV. Rajasa Mas Jaya Cilacap menyampaikan sejumlah pengembangan produk, khususnya pada kerajinan tikar pandan. Ke depan, WBP akan diarahkan untuk memproduksi model handycraft baru yang lebih variatif dan mengikuti kebutuhan pasar, yaitu *storage* berbentuk tabung. Sementara itu, hasil evaluasi pada produk batik menunjukkan bahwa mutu serta kualitas produksi WBP masih terpenuhi, dan mulai hari ini akan dilakukan percobaan pembuatan batik dengan corak baru.

Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa evaluasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan keberlanjutan pembinaan. “Kami terus berupaya memberikan pelatihan yang relevan dan bernilai ekonomi bagi WBP. Melalui evaluasi ini, kami bisa memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar kualitas, tetapi juga memiliki peluang pemasaran yang lebih luas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kalapas menegaskan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. “Kami sangat mengapresiasi dukungan CV. Rajasa Mas Jaya. Dengan pengembangan model dan desain baru, kami berharap hasil karya WBP semakin kompetitif dan bermanfaat bagi mereka ketika kembali ke masyarakat,” tambah Aliandra.

(Humas Lapas Purwokerto/Darwanto korwil Jateng )

Pos terkait