Diduga Pakai Material Tak Bermutu, Proyek P3-TGAI di Desa Pandanwangi Tuban Disorot Publik
*Warga: Bilamana pemasangan dilakukan saat air masih banyak, dapat dipastikan, jelas tidak akan kuat.*
TUBAN Jatim, pi-news.online // Proyek pembangunan saluran irigasi sebuah pekerjaan yang merupakan bagian dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), tepatnya berada di area persawahan Desa Pandanwangi, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kini menjadi perbincangan banyak warga hingga menuai sorotan tajam publik.
Berdasarkan pantauan pewarta di lapangan, pekerjaan tersebut diduga menggunakan material utama jenis batu ilegal dan dikerjakan tidak sesuai spesifikasi teknis.
Tampak jelas dilokasi bahwa proses pemasangan batu tersebut dilakukan dalam kondisi saluran masih tergenang air,
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pemasangan batu-batu dengan kondisi saluran masih banyak air, dikhawatirkan dapat memperpuruk kualitas pasangan batu yang berdampak tidak maksimal hingga mudah rusak.
Selain itu, sebagian material batu terlihat berukuran tidak seragam dan berasal dari sumber yang diduga tidak berizin.
Belum lagi kalau batunya bukan dari tambang resmi, tentu mutu bangunannya pasti diragukan, ujarnya.
*Ditemukan dan berdasarkan papan informasi proyek di lokasi:*
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh HIPPA Berdikari, di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Bengawan Solo dengan nilai Rp195 juta, bersumber dari APBN Tahun 2025 Tahap II.
Dalam papan proyek juga tertulis tegas bahwa kegiatan P3-TGAI tidak boleh dipihak-ketigakan dan harus dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok penerima manfaat (HIPPA).
Namun, alih-alih kondisi di lapangan menimbulkan dugaan bahwa pekerjaan dilakukan asal-asalan tanpa pengawasan teknis memadai.
Melalui link media ini, warga berharap pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo serta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tuban segera melakukan pengecekan di lokasi, termasuk memastikan asal material batu dan metode pekerjaan yang digunakan agar sesuai pedoman teknis P3-TGAI. (Galoeh/Tim).
Editorial: Korwil Jatim







