Pegiat Literasi Way Kanan, Eko Prasetyo Terbitkan Karya Buku*

 

*Pegiat Literasi Way Kanan, Eko Prasetyo Terbitkan Karya Buku*

Semangat literasi kembali bergema dari Kabupaten Way Kanan, Lampung, dengan hadirnya karya buku tunggal dari Eko Prasetyo, seorang pegiat literasi yang telah lama aktif menggerakkan budaya baca dan tulis di daerahnya. Buku solo perdananya yang berjudul _Sulam Qalam: Refleksi Literasi, Demokrasi dan Puisi_ diterbitkan oleh Maple Media.

Buku _Sulam Qalam_ merupakan kumpulan refleksi dan pemikiran kritis Eko Prasetyo yang merangkum perjalanan panjangnya dalam dunia literasi, disandingkan dengan isu-isu demokrasi serta ungkapan batin lewat puisi. Dengan gaya bahasa yang umum dan santai namun penuh makna, buku ini menjadi jembatan antara pemikiran, rasa, dan gerakan literasi yang membumi.

“_Sulam Qalam_ adalah buah pikiran dang pengamatan langsung yang saya rajut dari pengalaman di lapangan, dari ruang baca hingga ruang diskusi, dari keresahan hingga harapan,” ujar Eko Prasetyo. Selasa (21/10)

Sebagai salah satu tokoh muda yang konsisten membumikan literasi di Way Kanan, Eko dikenal tak hanya sebagai penulis, tetapi juga fasilitator literasi, penggerak komunitas, serta pembicara di berbagai forum pendidikan dan budaya. Ia berharap bukunya dapat menjadi inspirasi sekaligus bahan renungan bagi para pembaca, khususnya generasi muda, untuk terus berpikir kritis, menulis, dan membangun peradaban lewat kata-kata.

Buku karya Eko Prasetyo itu mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan, termasuk dari salah satu pakar dari Balai Bahasa Provinsi Lampung, Erwin Wibowo.

“Setelah membaca kumpulan karya ini, tambah besar harapan saya kepada Eko Prasetyo ini, untuk dapat membawa ekosistem literasi, dan sastra yang lebih baik di Kabupaten Way Kanan. Kumpulan buku ini juga bisa dikatakan sebagai pemantik, untuk teman-teman pegiat literasi yang lain untuk berkarya,” ujar Erwin Wibowo.

Menurut Erwin, buku _Sulam Qalam_ tidak hanya menyajikan refleksi pribadi dan pemikiran kritis Eko Prasetyo terhadap literasi dan demokrasi, tetapi juga memperlihatkan potensi besar dari daerah dalam melahirkan karya literasi yang bernas dan menggugah. Ia menambahkan bahwa kehadiran buku ini adalah sebuah penanda bahwa geliat literasi di daerah seperti Way Kanan terus hidup dan berkembang.

Dengan tampilan elegan dan isi yang kuat secara naratif maupun reflektif, _Sulam Qalam_ diyakini mampu menjangkau berbagai kalangan pembaca. Buku ini salah satu bentuk nyata bahwa karya dari daerah dapat berkontribusi dan memberi warna di tengah dinamika literasi Indonesia.

Pos terkait