*Bale Brang Hijau: Semangat Gotong Royong Warga Pulihkan Pesisir dengan Penanaman Mangrove*
Sumbawa Besar
pi- news.online —
Dalam semangat memperingati 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Bale Brang menorehkan langkah nyata untuk bumi. Pada Minggu, 24 Agustus 2025, pesisir utara desa dipenuhi semangat gotong royong saat ratusan warga bahu-membahu menanam ratusan bibit mangrove.
Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Bale Brang, Iskandar, kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat—kelompok tani, nelayan, pemuda, perempuan, hingga aparat desa. Turut hadir pula Babinsa, Babinkantibmas, kelompok ekowisata, dan Kompas (Koalisi Masyarakat Pelestarian Alam Sumbawa) yang menambah kekuatan gerakan hijau ini.
Acara diawali dengan penyerahan bibit mangrove dari Lembaga Olah Hidup (Loh) Sumbawa kepada Kepala Desa. Bibit kemudian dibagikan kepada seluruh peserta yang dengan antusias menanamnya di garis pantai. Suasana pagi itu penuh semangat, suara tawa anak-anak berpadu dengan percikan ombak kecil, menyimbolkan harapan baru bagi masa depan pesisir Bale Brang.
Kepala Desa Iskandar menyatakan, penanaman mangrove ini merupakan bagian penting dari upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. “Kami ingin melindungi desa dari ancaman abrasi dan intrusi air laut. Ini bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang warisan yang kita tinggalkan untuk anak cucu,” tegasnya.
Direktur Pelaksana Loh, Yani Sagaroa, mengapresiasi inisiatif warga Bale Brang. “Kesadaran seperti ini harus ditularkan. Mangrove bukan hanya pelindung pantai, tetapi juga pahlawan iklim, penyerap karbon yang efektif, dan rumah bagi berbagai biota laut,” ujarnya.
Semangat yang sama disampaikan Babinkantibmas Budiman. “Ayo kita rawat bersama. Mangrove ini kelak akan menghidupi kita dengan ikan, udang, dan ekosistem laut yang sehat. Ini investasi besar untuk masa depan,” serunya memotivasi peserta.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Lembaga Olah Hidup (Loh), Indonesia untuk Kemanusiaan (Ika), dan Climateworks Foundation (CwF) melalui program Pundi Hijau, yang terus mendorong aksi nyata mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat desa.
Gerakan hijau ini menjadi bukti, bahwa ketika masyarakat bersatu, perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil—dari satu bibit mangrove di Bale Brang, untuk dunia yang lebih baik.
( Irwanto )