Pringsewu, pi-news.online
JULI 01, 2024 Ratusan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pringsewu akan menggelar aksi protes di Kantor Bupati dan Kantor DPRD Kabupaten Pringsewu pada Senin, 1 Juli 2024, pukul 08.00 WIB. Aliansi ini mencakup BEM Universitas Muhammadiyah Pringsewu, BEM Universitas Aisyah Pringsewu, BEM STIT Pringsewu, BEM Institut Bakti Nusantara, dan BEM ITBA DCC Pringsewu.
Ketua Aliansi BEM Pringsewu, Ferdi Aditya, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk nyata gerakan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi rakyat terkait berbagai masalah di Kabupaten Pringsewu, terutama minimnya pembangunan infrastruktur. “Banyak suara dan rintihan dari masyarakat, terutama dari kalangan terpencil dan kurang mampu, tetapi pemerintah seakan-akan diam, tuli, dan membisu. Sudah seharusnya pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Ferdi.
Ia mengajak seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat Pringsewu untuk ikut serta dalam aksi yang akan digelar mulai dari Pendopo Kabupaten Pringsewu. “Sudah lama kita diam, saatnya kita melawan!” demikian bunyi seruan di poster aksi.
Ferdi menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar bentuk protes, tetapi juga merupakan panggilan untuk bertindak demi kebaikan bersama. “Kita berharap pemerintah daerah segera merespons dan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi yang ada,” tambahnya.
Selain isu infrastruktur, Aliansi BEM Pringsewu juga menyoroti berbagai permasalahan lain seperti pelayanan publik yang kurang memadai, serta ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh banyak warga.
Dalam surat tuntutan yang mereka ajukan, mereka menyoroti permasalahan fundamental terkait pembangunan yang menyebabkan mobilitas masyarakat terhambat. Selain itu, kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan sosial belum teratasi dengan baik. Banyak masalah lain yang timbul akibat kondisi ini, termasuk infrastruktur yang belum memadai dan penanggulangan bencana yang kurang optimal.
Aliansi BEM Pringsewu juga menyayangkan bahwa Kabupaten Pringsewu belum memiliki identitas yang jelas sebagai kota apa. Mereka menilai peran pemerintah daerah dalam memberikan wadah untuk kreativitas anak muda terkesan apatis. Hal ini membuat banyak pemuda Pringsewu enggan menetap dan mengembangkan kreativitasnya di daerah tersebut.
“Peran pemerintah daerah sangat penting dalam memberikan edukasi, pelatihan, serta upaya lain yang dapat mendukung kreativitas dan minat bakat para pemuda di Kabupaten Pringsewu,” kata Ferdi.
Dalam aksi ini, Aliansi BEM Pringsewu menuntut beberapa hal utama: pertama, menuntut transparansi dalam seluruh pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pringsewu. Kedua, meminta penanggulangan bencana banjir yang lebih efektif di Kabupaten Pringsewu. Ketiga, menuntut tindak lanjut pemerintah daerah terhadap permasalahan kelangkaan pupuk.
Aliansi BEM Pringsewu berharap aksi ini dapat mendorong pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan nyata dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pringsewu.
Iwan