Kebumen, Jawa Tengah – Mafia Solar Terus Beraksi, Pertanyakan Kinerja Polres Kebumen
KEBUMEN –PI News
Perang melawan mafia bahan bakar minyak (BBM) ilegal di Kabupaten Kebumen tampaknya masih jauh dari kata usai. Meskipun Polres Kebumen telah berulang kali mengamankan pelaku dan menyita barang bukti, praktik curang ini justru terkesan terus tumbuh subur.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan media: apakah Polres Kebumen kecolongan, pembiaran, atau malah ada “pengkondisian” di balik layar?
Salah satu lokasi yang paling sering disorot adalah SPBU 44.544.01 Kedungpuji, di mana praktik pengisian solar ilegal diduga berlangsung secara terang-terangan. Modus yang digunakan para mafia ini semakin licik, mulai dari menggunakan truk yang dimodifikasi dengan alat penyedot yang terhubung di kempu yang tersembunyi di dalam nya, hingga memalsukan barcode dan plat nomor kendaraan untuk mengelabui sistem pengawasan Pertamina.
Aktor di balik praktik ini, yang disebut-sebut melibatkan individu berinisial “Ra Doreng,” seolah tak tersentuh hukum.
*Penindakan versus Realita di Lapangan*
Di satu sisi, jajaran Satreskrim Polres Kebumen, khususnya Unit Tipidter, telah menunjukkan komitmen mereka dengan beberapa kali melakukan penindakan. Dalam berbagai rilis, mereka mengumumkan keberhasilan menyita ribuan liter solar ilegal dan menangkap sejumlah tersangka.
Penindakan ini membuktikan bahwa aparat sebenarnya tidak tinggal diam.
Namun, di sisi lain, realitas di lapangan menunjukkan bahwa praktik ilegal ini masih marak.
Keberanian para pelaku untuk terus beroperasi di SPBU yang tersebar wilayah kebumen mengisyaratkan bahwa penindakan yang dilakukan selama ini belum mampu membongkar jaringan hingga ke akarnya.
Hal inilah yang memunculkan kecurigaan publik, apakah penegakan hukum hanya menyentuh pelaku di tingkat bawah, sementara pemain utama tetap bebas.
Sorotan Publik terhadap Kinerja Penegak Hukum
Situasi ini memicu desakan keras dari masyarakat agar Pertamina dan kepolisian bertindak lebih tegas. Warga tidak hanya menuntut audit menyeluruh terhadap SPBU yang terindikasi curang, tetapi juga meminta agar jaringan mafia ini dibongkar habis, termasuk mengungkap dugaan adanya oknum-oknum yang terlibat dalam pengkondisian.
Keberlangsungan praktik ilegal ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mengancam ketersediaan solar bersubsidi bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, harapan besar kini tertuju pada pihak kepolisian dan Pertamina untuk bersinergi dan membuktikan bahwa mereka benar-benar serius memberantas mafia solar, bukan sekadar penindakan yang bersifat “gertak sambal.”