Plt.Kadisdik Jabar Mengaku Bangga, Sekaligus Terharu Melihat Pelepasan Peserta Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya

 

Bandung, PI News

Hari ini bukanlah menjadi penanda berakhirnya sebuah proses pendidikan, melainkan menjadi tonggak awal dari perjalanan panjang pengabdian dan tanggung jawab kepada masyarakat, bangsa, dan negara.”

Pesan tersebut disampaikan oleh Komandan Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Letkol INF Ustadi Rahmad saat Apel Pelepasan Peserta Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Lembang, Kab. Bandung Barat, Rabu (21/5/2025).

Letkol INF Ustadi mengatakan, Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan karakter membentuk pribadi yang berintegritas, tangguh, mandiri, dan cinta tanah air.

Ia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dengan penuh dedikasi, semangat, dan kedisiplinan. “Kalian adalah generasi unggul yang membawa semangat panca waluya, 5 kekuatan jiwa yang menjadi fondasi moral untuk Jawa Barat yang lebih istimewa,” tegasnya.

Tak lupa, Letkol INF Ustadi juga mengucapkan terima kasih kepada para pelatih dan pembina atas kerja keras, bimbingan serta keteladanan yang telah diberikan selama proses pendidikan berlangsung.

“Pesan saya kepada seluruh peserta didik, jadikan pengalaman ini sebagai bekal untuk melangkah lebih jauh. Tetaplah menjadi pribadi yang terus belajar, berkembang, dan mengabdi bagi negeri. Ingatlah bahwa pendidikan boleh berakhir, tapi pengabdian tidak mengenal batas,” pesannya.
Bangga dan Terharu
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat pun mengaku bangga, sekaligus terharu melihat para siswa sekarang sudah menyatakan siap akan kembali menjadi warga negara yang baik, sayang kepada orang tuanya, keluarga, sekolah, dan dirinya. “Sehingga, dia akan sayang pada masa depannya. Itu yang paling penting,” ungkap Plt. Kadisdik.

Paling tidak, tambahnya, perubahan mindset sudah ada. Karena, perubahan itu harus dari mindset dulu. “Itu saya lihat sudah terjadi pada anak-anak kita. Tinggal nanti kita me-maintenance-nya secara baik di lingkungan sekolah maupun keluarga,” ungkapnya.

Karena bagaimanapun, lanjutnya, dari sisi behavioristik, lingkungan itu memang sangat berpengaruh. Ketika lingkungannya tidak menciptakan hal yang positif, kemungkinan (mental) akan terganggu. “Tetapi, mudah-mudahan dengan benteng (pembinaan karakter), anak-anak kita secara mental sudah siap,” imbuhnya. (Farry nt)

Pos terkait