Perempuan yang ditemukan oleh warga ini diketahui bernama Saminem dan dalam keadaan sudah meninggal diduga tenggelam terbawa arus aliran sungai.
Blora Jateng, pi-news.online //
Aliran sungai merupakan bentuk yang salah satu fungsinya untuk mengurangi dampak dari pada banjir bandang di seluruh wilayah, namun demikian arus aliran sungai juga bisa berdampak bencana bagi manusia secara alamiah.
Seperti dampak musibah yang baru saja dialami oleh seorang perempuan (65) sebut saja namanya Saminem warga Dusun Randulawang, Desa Randulawang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora Jawa Tengah, yang mana telah ditemukan oleh warga dengan keadaan sudah meninggal dunia, yang diduga tenggelam terbawa arus aliran pinggir sungai Dukuh Mbaru, Desa Plosorejo.
Tak habis pikir warga yang menemukan korban itu kemudian membuat pemberitahuan atau semacam laporan yang ditujukan Kepada Yth :
1.Bupati Blora
2.Wakil Bupati Blora
3.Sekda Kab.Blora
4.Kalak BPBD Blora
Tembusan Kepada Yth:
- Ka. Satpol PP Kab. Blora
- Ka. Bakesbangpol Kab. Blora.
Ia juga menyampaikan untuk dapatnya ditindaklanjuti dengan kalimat; Ijin melaporkan orang meninggal dunia karena tenggelam di Sungai.
Dengan laporan kejadian terjadinya pada hari Minggu tanggal 09 Maret 2025 telah ditemukan mayat berjenis kelamin perempuan di pinggir sungai Dukuh Mbaru Desa Plosorejo, Kecamatan Randublatung.
Disisi lain, menurut keterangan warga setempat, korban ditemukan dipinggir sungai, lalu warga membawanya ke halaman rumah warga dan informasi, korbannya warga Desa Randulawang Kecamatan Jati.
Sementara keterangan dari pihak keluarga, bahwa korban sudah semalam tidak pulang dan tidak ada kabar juga, kemudian pihak keluarga mendapat laporan kalau korban sudah meninggal.
Menindaklanjuti adanya laporan warga kemudian perangkat Desa menghubungi Polsek dan Koramil serta Puskesmas Randublatung guna menindaklanjuti kejadian musibah tersebut.
Berselang, setelah dilakukan pemeriksaan otopsi oleh Tim Medis dan Forkopimcam diperoleh dan dinyatakan tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan murni musibah karena tenggelam. (Galoeh.Hs)
Editorial: Solikin Korwil