Kebumen, PI News
Kejadian tersebut terjadi pada hari Jum’at,21/2/2025. Arogansi dan juga kekerasan oleh oknum anggota kembali terjadi kali ini di wilayah Kebumen dua orang yang di duga oknum TNI bersikap arogan dengan mendatangi rumah sebut saja Adi.
Tiba-tiba setelah sempat berdebat dengan salah satu oknum yang mendatangi rumahnya, tiba-tiba dari salah satu orang yang juga diketahui adalah oknum TNI yang di ketahui bernama heri dengan nada ancaman dan membawa senjata tajam memukul Adi di bagian kepala hingga membuat luka di leher di bagian belakang hingga harus di rawat dan dilarikan ke RS di wilayah Kebumen.
Yang lebih membuat miris itu di lakukan di depan anak istri dan istri juga dalam keadaan hamil hingga membuat anak istri kena mental hingga psikisnya.
Perlunya tindakan dari pomdam agar menindak oknum anggota tersebut.
Korban akan segera melaporkan kejadian tersebut baik itu kepolisian maupun kesatuan hingga denpom.
Saat memberikan keterangan kepada awak media Adi menyampaikan, bahwa awalnya dia cuma ikut salah satu teman urusan jual beli. Saya waktu itu hanya ikut mediasi dan tidak ada sangkut pautan masalah urusan jual beli mobil atara BQ dan Acong.
Tapi tiba-tiba kedua orang oknum dan satu lagi orang sipil tersebut mendatangi rumah saya dan tanpa penjelasan memukul dan menggertak-gertak saya di depan anak istri saya, untuk kejadian tersebut pada pukul 06.00.WIB Oknum Aparat TNI nya dua orang dan satu orang sipil mas, terang Adi.
Peristiwa yang terjadi di Kebumen tersebut sangat menyedihkan dan mencerminkan kekerasan serta penyalahgunaan wewenang yang tidak dapat diterima.
Tindakan arogan dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI, terutama di depan keluarga korban, sangat mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan dan merusak citra institusi militer.
Penting bagi pihak berwenang, dalam hal ini POMDAM, untuk segera menindaklanjuti laporan ini dan melakukan penyidikan yang transparan dan adil.
Korban yang telah mengalami kekerasan berhak mendapatkan keadilan serta perlindungan, dan langkah-langkah preventif harus diambil untuk memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di masa depan.
Keterlibatan kepolisian dan unit terkait lainnya juga diharapkan untuk memberikan dukungan yang diperlukan bagi korban, termasuk penanganan psikologis bagi keluarga yang terkena dampak.
Kejadian ini harus menjadi perhatian serius dan diharapkan dapat membuka dialog yang konstruktif mengenai perilaku oknum anggota militer serta perlunya peningkatan disiplin dalam institusi tersebut.
Sampai berita tayang kedua oknum tersebut belum di lakukan penindakan baik itu kepolisian maupun kesatuan.
(RED/AG SN-TCN)