Palembang, Sumsel, pi-news.online
Kepala Ajen Korem 044/Gapo Letkol Caj Sutio selaku inspektur upacara memimpin jalannya upacara bendera 17 Januari 2025, bertempat di lapangan Makorem 044/Gapo Jl. Jenderal Sudirman Km. 4 Kota Palembang, Jumat (17/1/2025).
Diawal amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Ka Ajenrem 044/gapo mengucapkan selamat Tahun Baru 2025, kepada seluruh keluarga besar Prajurit dan PNS TNI. Jadikan momentum pergantian tahun ini sebagai awal yang baik dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing dengan tulus dan ikhlas.
“Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak karena mampu menyelesaikan Program Kerja dan Anggaran tahun 2024 dengan baik. Apabila ada hal-hal yang menjadi kendala, hendaknya dapat dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan Progja tahun 2025,” katanya.
Tahun baru adalah momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi perjalanan yang telah kita tempuh sekaligus merencanakan langkah-langkah yang lebih baik berikutnya.
Tahun 2025 akan menghadirkan berbagai tantangan yang baru, baik di bidang keamanan, sosial, ekonomi, maupun politik.
“Kita dukung program-program pemerintah, oleh karena itu, TNI harus semakin solid dan siap menjaga stabilitas dan kedamaian di tanah air serta bersinergi dengan instansi lainnya untuk mensukseskan program pemerintah,” sambungnya.
Panglima TNI juga berpesan, “TNI adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara. Maka dari itu, mari kita tingkatkan terus profesionalisme, soliditas antar sesama, serta kepedulian terhadap masyarakat dan bangsa.
Keberadaan TNI sebagai prajurit bukan hanya untuk mempertahankan negara dari ancaman eksternal, tetapi juga untuk menjadi pelindung dan pelayan bagi rakyat Indonesia.
“Marilah bersama-sama mengukir prestasi gemilang untuk bangsa Indonesia. Jadilah prajurit TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif dengan memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI agar TNI senantiasa sebagai benteng pertahanan yang kokoh dan perekat keutuhan bangsa Indonesia,”. ( Risqi & Ujang Chandra )