RATUSAN MASSA YANG TERGABUNG DALAM GERAKAN PEMUDA MAHASISWA SUMATERA SELATAN (GAASS) MENGGELAR AKSI UNJUK RASA

Palembang, Sumsel, pi-news.online

Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) dengan menggunakan  perahu getek atau perahu mesin menggelar aksi unjuk rasa diperairan sungai musi tepatnya diseputaran bawah Jembatan Ampera hingga menuju stockpile Batubara PT. BA.
Dikawal ketat pihak Kepolisian, aksi unjuk rasa cukup menegangkan, namun berakhir dengan aman dan kondusif. Dalam orasinya Andi Leo menyampaikan, aktivitas stockpile berupa crushing dan loading batubara selama ini sudah menimbulkan debu hingga menyerang pemukiman warga. Dan, hal ini tentunya dapat membahayakan bagi kesehatan. Namun sangat disayangkan masih banyaknya warga yang terdampak dari debu serta lingkungannya yang rusak seperti air menjadi kotor tercemar, polusi udara serta nelayan yang penghasilan ikannya menyusut di sekitaran sungai musi, Serta debu yang sangat menggangu bagi warga sekitar bertebaran di pemukiman warga, yang bisa di ilang lumayan tebal karena warga sekitar harus terus menyapu rumahnya agar debu batubara tidak menumpuk.
“Satu tongkang batubara yang lewat nilainya berkisar 20 Miliar, namun hal itu tidak sebanding dengan kerusakan bukan hanya di sungai musi yang menjadi korban, kerusakan alam seperti banjir, longsor dan lainnya yang semua itu dampak dari pengerukan batubara, telah terjadi di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Sumsel,” ujar Andi Leo kepada wartawan, Kamis (05/09/2024).
“Ya adapun perusahaan batubara yang kami permasalahkan tersebut diantaranya PT. RMK Energi, PT. Bukit Asam TBK, PT. Muara Alam Sejahtera, PT. Bara Alam Utama, Bomba Group, Dll,” imbuhnya.
Ratusan pengunjuk rasa yang rata-rata mahasiswa tersebut mencegat dan melempari dengan botol air mineral setiap tongkang batubara yang melintas.
Dalam orasinya GAASS juga menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya, 1.Meminta PJ.Gubernur dan DPRD Provinsi Sumsel untuk segera merelokasikan seluruh dermaga atau stockpile PT. Bukit Asam TBK, PT. Muara Alam Sejahtera, PT. Bara Alam Utama, dan Bomba Group untuk menstop batubara yang diduga berdampak pada kesehatan masyarkat, kerusakan jalan dan kerusakan alam setempat. 2.Meminta PJ. Gubernur dan DPRD Provinsi Sumsel untuk segera memberhentikan seluruh pembangunan serta memanggil perusahaan, terkait pembangunan dermaga baru, yaitu Dermaga Jetty, yang di khususkan untuk melayani PT. Bukit Asam TBK pada pinggiran sungai musi, dan dampaknya adalah polusi udara dan kerusakan alam setempat. 3.Pecat dan periksa Kepala KSOP II Palembang, Dirpolairud, Kasubdit Gakkum, Kasubdit Patroli, karena adanya dugaan gratifikasi untuk koordinasi izin melintas dan dugaan gratifikasi izin beroperasi usaha tambang batubara, tambang pasir, tongkang yang melintas dan beberapa usaha lainnya di wilayah perairan Sumsel. 4.Meminta kementrian, lingkungan hidup untuk kembali menyegel PT. RMK Energi karena kerusakan lingkungan yang terjadi akibat debu mengganggu yang masyarakat dan pencemaran air sungai musi. 5.Meminta PT. RMK Energi bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, dimana SD Negeri 149 terdampak debu dari batubara. 6.Meminta Kementrian lingkungan hidup mencabut izin secara permanen karena penyegelan sebelumnya di anggap sepele dimana hari ini disegel, besoknya perusahaan batubara tersebut diduga langsung beroperasi kembali, padahal belum sudah sanksi administratif dari kementrian. 7.Meminta Pemprov Sumsel dan Stakeholder, untuk segera memberikan atensi masalah CSR yang tidak jelas, karena sampai saat ini warga terdampak batubara sama sekali belum mendapatkan hak nya terutama warga di pinggiran sungai musi, seperti jaminan kesehatan, pendidikan dll.
“Oleh karena itu berdasarkan apa yang telah kami sampaikan, atas nama GAASS bersama masyarakat menyatakan menolak kehadiran perusahaan batubara yang kami duga merugikan masyarakat sekitar khususnya sumsel umumnya. Jika tuntutan atau aspirasi kami ini tidak di penuhi, Maka kami akan melakukan aksi lanjutan memboikot stockpile yang ada di bantaran sungai musi, seperti milik PT. Bukit Asam, RMK DLL dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi, kita akan aksi dari pagi sampai menang!!!,” pungkas Andi Leo tutup pembicaraan. (Ujang Chandra & Tim)

Pos terkait