TANGGUNG JAWAB AMANAH Rp 9.06 MILYAR, PANGDAM II/SWJ RAKOR TMMD KE-120

Palembang, Sumsel, pi-news.online

Wujud komitmen dan tanggung jawab terhadap amanah masyarakat melalui program TMMD Ke-120, Pangdam II/Swj Mayjen TNI M. Naudi Nurdika menggelar Rakor dengan para Dansatgas TMMD yang ada di wilayah jajarannya.
Hal tersebut disampaikan Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Arh Saptarendra P, S.T., M.M dalam rilisnya, Palembang, Sumsel, Jum’at (03/05/2024).
Kapendam ungkapkan, Rapat Koordinasi TMMD Ke-120 yang dilaksanakan di Gedung Gatot Subroto Makodam II/Swj itu diikuti oleh 5 Dandim yang akan menjadi Satgas TMMD, “Hari ini Jumat (03/04/2024), para Dandim yang menjadi Dansatgas paparkan kesiapan mereka dalam penyelenggaraan TMMD di wilayah Kodam II/Swj. Yaitu Kodim Muara Enim, Lampung Barat, Lampung Selatan, Bengkulu Utara dan Kodim Kerinci,” ujar Sapta.
Secara keseluruhan, lanjutnya, anggaran TMMD satuan jajaran Kodam II/Swj yang diperoleh dari mekanisme hibah Pemda dan program TNI/TNI AD.
“Yaitu kurang lebih Rp 9.06 Milyar dari hibah Pemda dan dari TNI AD masing-masing Kodim sebesar Rp 474.500.000,- dan yang terbesar yaitu Kodim Muara Enim yang mendapatkan hibah sekitar Rp 4.6 Milyar,” tegas dia.
Untuk diketahui, anggaran TMMD dari Kodim 0404/Muara Enim sekitar Rp 4,6 Milyar, Kodim 0423/Bengkulu Utara sekitar Rp 1,3 Milyar, Kodim 0417/Kerinci sekitar Rp 1,08 Milyar, Kodim 0421/Lampung Selatan sebesar Rp 1 Milyar dan Kodim 0422/Lampung Barat sekitar Rp 1 Milyar.
Selain Kasdam II/Swj, Irdam dan Kapoksahli Pangdam Il/Swj juga dihadiri para pejabat teras Kodam II/Swj.
“Sasaran kegiatan yaitu fisik dan non fisik yang harus di selesaikan selama 1 bulan. Oleh karenanya Pangdam memerintahkan agar anggaran yang di percayakan ke TNI harus dipertanggungjawabkan,” tutup Sapta.
Senada yang disampaikan Pangdam, Kasdam II/Swj Brigjen TNI Ruslan Effendy juga menekankan para Dansatgas agar jeli, direncanakan dengan baik dan pengawasnya yang melekat.
“Apalagi di musim hujan, kondisi berat sehingga harus diyakinkan faktor resiko kegiatan maupun anggaran,” tambah Sapta.
“Dengan anggaran yang ada, jangan sampai jalan yang dibangun hanya bisa digunakan 1 sampai dengan 2 bulan, dan setelah itu berubah jadi kubangan,” tegas Ruslan Effendy. (Ujang Chandra & Tim)

Pos terkait