Garut, pi-news.online
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan, Pemdakab Garut kini sedang berupaya keras untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terbelakang. Meski telah mencatat peningkatan IPM tertinggi di Jawa Barat, Rudy Gunawan mengakui bahwa pendapatan perkapita dari PDRB masih jauh dari memuaskan. Hal ini disampaikannya saat memimpin apel gabungan terbatas yang dilaksanakan di Lapang Sekretariat Daerah (Setda) Garut.
“Satu faktor yang berhubungan dengan pendapatan perkapita atau pengeluaran perkapita dari PDRB, dan pendapatan perkapita dari PDRB kita masih jauh,” katanya.
Selain itu, kata bupati, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Garut tergolong masih rendah, sehingga hal itu menjadi salah satu dari beberapa tantangan yang belum teratasi oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, Pemdakab Garut kini bekerja sama dengan Universitas Al Ghifari untuk mencari solusi tersebut.
“Nah untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah itu adalah dengan pendidikan makanya Al-Ghifari itu digandeng oleh Pemerintah Kabupaten Garut secara khusus pertama, beliau akan memberikan beasiswa, yang kedua mau door to door ke kampung-kampung,” ungkapnya.
Bupati juga berharap kerja sama ini dapat berlanjut, meskipun masa jabatannya akan segera berakhir.
“Ini adalah wasiat supaya Garut bisa mengejar ketertinggalan IPM. Jika kita kompak dan fokus setelah bekerja dengan bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab tahun 2025 IPM Garut akan menuju angka 70,” ungkapnya.
Rektor Universitas Al Ghifari, Prof Didin Muhafidin, menyatakan, universitasnya menerapkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Dia mengajak para pegawai yang belum menyelesaikan pendidikan tinggi atau S2 untuk mengikuti program RPL di Universitas Al Ghifari.
“Sama S2 pun cukup satu tahun lewat RPL, hanya kita baru administrasi publik, jadi cukup satu tahun dan kuliahnya pun bisa di Garut. Lewat online ke sini,” ucapnya.
Prof Didin juga menyebut telah melakukan MoU dengan Pemdakab Garut, dan berkomitmen untuk mendukung peningkatan IPM di Kabupaten Garut.
Ketua Pembina Yayasan Al Ghifari, Sali Iskandar, memaparkan saat ini sedang berupaya mendirikan dua universitas, Universitas Al Ghifari dan Universitas Sali Al Aitaam (UNISAL), di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Dia berharap dapat membantu masyarakat Garut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat ini, pihaknya telah memberikan bantuan kuliah gratis kepada 60 mahasiswa dari wilayah Garut Selatan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk berkuliah di UNISAL dan 40 mahasiswa di Unfari.(Ivan).