Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bandung Gelar Kegiatan Sosial

Bandung, pi-news.online

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bandung menggelar berbagai kegiatan sosial di Kantor PKK Kota Bandung (1/12/2023).
Kegiatan tersebut di antaranya Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan itu digelar sebagai upaya Pemda Kota Bandung dalam stabilitas pasokan dan harga pangan.

Selain itu, ada juga pembagian bibit sayuran gratis, cabai rawit, terong, ikan dan anak ayam, bazar sembako dan pakaian layak pakai.

“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan empati dan kepedulian sesama kepada yang lebih membutuhkan. Karena kegiatan ini tentunya bersifat sosial,” kata Ketua DWP Kota Bandung, Cici Ema Sumarna.

Cici mengungkapkan, kegiatan tersebut digelar sebagai upaya menstabilkan harga pangan agar lebih terjangkau.

“Kita kolaborasi dengan DKPP, tujuannya tentunya gerakan pangan ini menstabilkan harga lebih terjangkau dibanding harga pasar. Faktor pentingnya dalam menjaga harga,” ungkap Cici.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan GPM dilaksanakan sebagai upaya stabilitas harga pangan.
“Kita menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan DWP. Saat harga sekarang pangan sedang tinggi, ini juga upaya Pemkot Bandung dalam stabilitas pasokan dan harga pangan,” ungkapnya.

Gin Gin menambahkan, dalam GPM menghadirkan para distributor hingga. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga, sehingga para pelaku usaha bisa turun langsung bertransaksi dengan masyarakat.

“Ada sekitar 29 booth yang kita sediakan, dan menghadirkan distributornya langsung juga para petani. Hari ini juga menghadirkan UMKM makanan olahan. Ada juga edukasi dari DKPP memberikan tanaman sayuran gratis, anak ayam juga ikan yang siap dikonsumsi,” bebernya.

Gerakan pangan murah dan beberapa kegiatan lainnya bertujuan untuk mengendalikan inflasi daerah. Sehingga gerakan tersebut menjadi upaya agar masyarakat mudah mendapatkan bahan pokok.

“Dengan kegiatan ini masyarakat mudah mengakses pangan dengan harga murah. Karena di sini pangan itu diberikan subsidi khususnya pangan yang sedang naik,” ujarnya.

Ia mencontohkan, seperti harga telur di pasaran Rp27.000, pada GPM di subsidi menjadi Rp25.000.

“Harga telur di pasar Rp27.000, kita subsidi Rp2.000, menjadi Rp25.000. Bahkan di sini kualitas bagus karena hadir langsung dari distributor dan petani. Kalau dilakukan serentak dan masif bisa kendalikan gejolak harga,” ungkap Gin Gin. (Farry nt)

Pos terkait