UIN Sunan Gunung Djati Bandung : Keunggulan SebuahFakultas/Perguruan Tinggi Bukan Ditentukan Oleh Gedungnya Yang Megah Atau Fasilitasnya Yang Lengkap, Melainkan Oleh Besarnya Kontribusi Keilmuan Dari Para Guru Besar

Bandung, pi-news.online

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag menegaskan bahwa keunggulan sebuah sebuah fakultas atau perguruan tinggi bukan ditentukan oleh gedungnya yang megah atau fasilitasnya yang lengkap, melainkan oleh besarnya kontribusi keilmuan dari para guru besar.

Penegasan Dekan ini seolah menggugat kebermaknaan peran guru besar, yang menjadi pilar terpenting dalam menyokong keunggulan suatu perguruan tinggi. Setelah menjadi guru besar, bukan berarti seorang pendidik berhenti berkarya. Malah bebannya semakin berat karena gelar profesor yang disandangnya.
“Kita harus takut oleh gelar yang disandang. Karena, integritas kita akan diuji, bagaimana kita bisa menambah dan berbagi ilmu kepada dosen dan mahasiswa, sekaligus berkontribusi kepada masyarakat dan negara,” ujar Dekan, saat mengukuhkan dua Guru Besar di Aula Utama FEBI, Jumat (14/07/2023).
Menjadi guru besar juga harus menghasilkan penelitian dan karya ilmiah yang berdampak pada bidang keilmuan yang ditekuni dan kehidupan masyarakat. Sebagai pendidik, guru besar juga menghadapi permasalahan dan tantangan dunia pendidikan, terlebih di era yang serba canggih sekarang ini.
Guru besar, lanjut Dekan, merupakan gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seorang pendidik, sehingga posisinya menjadi rujukan ilmu pengetahuan. Sedangkan posisi ilmu pengertahuan dan cara berpengetahuan harus dinamis, tidak boleh berhenti memproduksi ilmu. “Kalau berhenti, akan terjadi disfungsi guru besar bahkan kita akan kehilangan arah,” katanya.

Dekan mengungkapkan, masalah yang dihadapi masyarakat adalah kesenjangan ekonomi dan pengetahuan ekonomi. Nah, guru besar di FEBI ini harus bisa mengarahkan ilmu pengetahuan yang mampu memecahkan masalah-masalah ekonomi.(Farry nt)

Pos terkait