Bandung, pi-news.online
Penyakit diabetes masih menghantui warga Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jabar menggencarkan skrining di berbagai wilayah guna menekan prevalensi penyakit tersebut.
“Jadi berbicara diabetes di Jawa Barat ini kasusnya masih banyak. Kalau kita lihat prevalensi 2018 itu 270 ribu. Tapi ternyata 2021 yang ditemukan baru 46 ribu. Jadi artinya masih banyak yang lolos dari skrining,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi, Minggu (20/11/2022).
Ideal Menurut Dokter Gizi
Pihaknya saat ini tengah fokus untuk meningkatkan pengecekan terhadap warga di berbagai wilayah Jawa Barat. Pihaknya bekerja sama dengan Novo Nordisk untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di Jabar.
“Ini momen bagus. Kita ingin skrining konsentrasi di Jawa Barat untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dari penyakit diabetes. Nah kita dijadikan pilot project oleh Novo Nordisk kemudian Kemenkes untuk melakukan skrining di daerah ujung seperti Garut Selatan, Cianjur Selatan termasuk Cisewu juga,” kata dia.
Daerah itu diambil lantaran selama ini pihaknya kesulitan akses. Dengan kolaborasi tersebut dan alat yang digunakan, sambung Nina, pihaknya bisa menemukan 11,100 ribu orang terjangkit diabetes dalam pengecekan selama 3 hari di 46 puskesmas di Jabar.
“Mudah-mudahan dengan skrining yang meningkat, pengendalian diabetes di Jabar bagaimana kita membuat strategi dengan cepat, diagnosa dan intervensi agar tidak terjadi komplikasi. Kan kalau diabetes komplikasi banyak sekali,” tutur dia.
Sementara itu, Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan kondisi diabetes di Indonesia terbilang cukup tinggi. Data terkini yang didapat Indonesia masuk urutan 5 besar sedunia angka diabetes.
“Memang kita dalam beberapa tahun melihat data puskesmas mulai tahun 2013 ke 2018 ada kecenderungan peningkatan pada penduduk Indonesia. Tentu kita harus melakukan langkah strategis dengan melibatkan lintas sektor. Bekerja sama bagaimana kita menurunkan prevalensi diabetes di Indonesia,” kata dia.
Direktur Clinical, Medical, Regulatory, and Quality (CMRQ) Director Novo Nordisk Indonesia Riyanny Meisha Tarliman mengatakan pihaknya membantu pemerintah dalam pemberian akses dan menjangkau daerah terpencil untuk skrining diabetes.
“Karenanya, kami sangat mendukung pemeriksaan kesehatan dasar yang dicanangkan oleh Kemenkes untuk mengecek faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk diabetes. Dengan deteksi dini, penanganan dapat dilakukan lebih awal sehingga mencegah komplikasi. Melalui kegiatan yang dilakukan dalam program Affordability Project ini, kami berharap kita dapat bersama-sama mendorong perubahan dalam penanganan diabetes (driving change in diabetes) di Indonesia,” kata dia.(Rekky nt)