Apa Benar Perkembangan E-commerce Saat Ini Sangat Berpengaruh Pada Ekonomi Indonesia ?

Penulis : Adhea Mauna Fazriskia Fasa (1910631190047).

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Singaperbangsa Karawang.

Bandung, pi-news.online

Di Indonesia, ekonomi digital kini tengah marak digaungkan pemerintah, tidak lain merupakan aplikasi dari konsep new economy yang secara spesifik mengarah pada transaksi barang dan jasa melalui media internet atau dikenal dengan istilah e-commerce. Perkembangan e-commerce hingga saat ini menjadi pengaruh yang positif terhadap seluruh masyarakat, dengan adanya e-commerce tentunya hal itu dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses segala kebutuhan, Pada akhir tahun 2016, pemerintah meresmikan paket kebijakan ekonomi XIV berupa peta jalan e-commerce (Kemenko Bidang Perekonomian RI, 2016). Paket kebijakan ini mempertegas mengenai dampak perkembangan e-commerce pada pertumbuhan ekonomi. Dikutip dari ASEAN (2015), penerapan e-commerce dapat mengurangi barriers to entry dan mereduksi biaya produksi.

     E-commerce atau electronic commerce adalah pertukaran (jual-beli barang) yang dilakukan melalui media elektronik. Namun definisi ini masih dapat dipersempit dengan meninjau sudut pandang alternatif, salah satunya dari sudut pandang historis. Pada tahun 1970-an, teknologi yang memungkinkan antar-bisnis (perusahaan) saling bertukar dokumen melalui komputer telah ditemukan, yaitu melalui Electronic Data Interchange (EDI), namun masih dilingkupi kelemahan berupa komunikasi yang terbatas hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang saling menggunakan EDI berstandar sama. Stiawan (2002) menyebutkan bahwa standar EDI bervariasi, antara lain EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE dan CII sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Mekanisme bisnis melalui EDI ini menjadi basis e-commerce hingga tahun-tahun berikutnya, yaitu diterapkan pada model e-commerce berbasis business-to-business (B2B).

     Pertumbuhan industri e-commerce tidak terlepas dari perilaku konsumen Indonesia yang menginginkan kecepatan dalam berbelanja dan sebagian besar konsumen Indonesia sudah mengerti cara menggunakan internet dan smartphone. Perilaku masyarakat yang mulai menggandrungi belanja online rupanya membawa keuntungan bagi beberapa pihak produsen di masyarakat antara lain menjual produk atau jasa secara online tanpa harus mendirikan toko sebagai tempat usaha sehingga mereka bisa memasarkan produk atau jasa kepada konsumen kapanpun dan di manapun. Dari segi pemasaran, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk promosi karena dengan menggunakan jaringan internet mereka bisa memasarkan produk atau jasa secara meluas ke masyarakat. Bagi konsumen sendiri, memiliki keuntungan berupa mempermudah proses pembelian beserta transaksinya yang dilakukan secara online.

     Mengapa E-Commerce ini dianggap berpengaruh untuk perekonomian Indonesia? Karena saat ini Perkembangan bisnis e-commerce sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perkembangan jumlah pelaku bisnis e-commerce, dalam hal ini bertindak sebagai produsen, berkontribusi mendorong penawaran produk dalam perdangangan online. Semakin banyak produsen e-commerce, semakin banyak barang dan jasa yang diperdagangkan secara online, sehingga semakin besar pula potensi transaksi yang akan terjadi.

     Pengaruh  e-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi penjualan barang dan jasa secara online maupun konvensional memiliki implikasi serupa terhadap pertambahan PDB (Produk Domestik Bruto) yang merupakan indikator yang umum digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

     Perusahaan teknologi e-commerce lokal SIRCLO mengeluarkan laporan mengenai informasi-informasi penting seputar tren pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia. Isi laporannya yaitu mengenai perbandingan antar pasar di Asia Tenggara, jumlah investasi pemerintah untuk infrastruktur e-commerce, serta potensi pasar untuk investor global dan lokal. Laporan tersebut mencatat bahwa adanya kenaikan 200 persen investasi digital di Indonesia dari tahun ke tahun. Para investor optimis dan berani berinvestasi di pasar e-commerce Indonesia karena, menurut data yang terkumpul dalam laporan SIRCLO, penjualan ritel e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai 15 miliar dolar Amerika (Rp210,8 triliun) pada 2018 dan akan meningkat lebih dari empat kali lipat pada tahun 2022, menyentuh angka USD 65 miliar (Rp913,6 triliun).

     Bahkan, store offline pun banyak yang akhirnya menjual produknya secara online. Lalu, aplikasi e-commerce apa saja sih yang digunakan oleh konsumen Indonesia?

  1. Shopee

Shopee, toko online yang populer dengan promo gratis ongkirnya ini memang begitu populer. Shopee memiliki kantor pusat yang berlokasi di Singapura. Akhir-akhir ini, Shopee dinobatkan sebagai platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi di tanah air.

  • Lazada

Lazada merupakan salah satu contoh aplikasi e-commerce atau tempat belanja online berbasis mobile yang menyediakan banyak pilihan produk. Terutama, di bidang fashion, elektronik, perlengkapan bayi, dan masih banyak lagi.

  • Tokopedia

Siapa yang tidak mengenal platform e-commerce dengan ciri khas berwarna hijau ini? Sejak diluncurkan 2015 lalu, Tokopedia kerap menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk berbelanja secara online.

  • Blibli

Blibli merupakan platform yang dirilis PT Global Digital Niaga yang didirikan tahun 2010. Platform ini bekerja sama dengan provider teknologi, mitra logistik, merchant partner, dan banking partner yang terkemuka.

  • JD.ID

Aplikasi jual-beli online ini berasal dari Tiongkok, namun cukup populer di Indonesia. Jadi, nama JD.ID memang khusus untuk pangsa pasar Indonesia. Platform ini terkenal dengan penjualan barang elektroniknya.

     Tren belanja online diperkirakan akan terus meningkat. Dalam tiga tahun ke depan, Indonesia akan memiliki 44 juta pembeli online atau melalui e-commerce dengan nilai sekitar 55-65 miliar dolar Amerika menurut perusahaan konsultasi McKinsey. Apalagi belum lama ini, pemerintah telah memutuskan mencabut aturan tentang ketentuan pajak transaksi e-commerce PMK 210/2018 yang sempat diumumkan pada Januari 2019.

     Oleh karena itu sebaiknya jangkauan e-commerce tidak hanya berputar di wilayah Jawa saja karena internet saat ini sudah memadai. E-commerce diharapkan mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Kemudian bagi generasi milenial bisa memanfaatkan wadah yang ada untuk menyalurkan jiwa bisnis mereka. Sehingga para millenials dengan ide kreatifnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Daftar Pustaka

Gits. (2021, February 5). 10+ Contoh Aplikasi E-commerce dan Website di Indonesia.

Dianari, Rr Getha Fety. (2018). Pengaruh E-commerce Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. 22(1), 45-63.

Azzura, Siti Nur (2019, November 15). Transaksi E-Commerce Indonesia Diprediksi Capai Rp913 Triliun di 2022

Pos terkait