Dumai,- Pi news online.
Masyarakat Dumai senantiasa mendukung kegiatan hari Jadi Kota Dumai ke 26 tahun 2025.
Namun ironinya momen ini kerap adanya pelanggaran, sebab kendati diduga belum mengantongi izin dari kepolisian namun Jalan HR Soebrantas sudah ditutup untuk kegiatan pasar malam atau wahaba permainan anak anak.
Penutupan Jalan utama HR Soebrantas yang terlalu cepat diawal bulan April 2025 menuai komplain dari masyarakat pengguna Jalan.
Padahal kegiatan hari jadi Dumai baru akan berlangsung pada 23 April 2025 hingga 4 Mei 2025 mendatang. Tetapi kenapa pasar malam duluan dibangun dan menutup Jalan protokol tersebut yang sangat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Mereka masyarakat protes bukan berarti tidak mendukung HUT Kota Dumai, termasuk mendukung UMKM Dumai, namun masyarakat berharap ada aturan dan menghargai pengguna jalan yang memilik hak yang sama.
“Kita mendukung hari jadi Dumai, tetapi pindahkan pasar malam ke tempat lain sehingga Jalan HR Soebrantas bisa berfungsi sebagaimana Jalan, ” kata Sukirman warga Jalan Jenderal Sudirman yang mengaku kecewa harus berhadapan dengan kemacetan disekitar an pasar buah.
Kenapa harus Jalan HR Soebrantas yang ditutup, kan ada lahan parkir Pemko dan lapangan Bukit Gelanggang. Kenapa tidak disana dibangun sehingga tak mengganggu lalu lintas.
“Kami kecewa, minta aparat kepolisian menindaklanjuti keluhana masyarakat ini dan mengalihkan kegiatan pasar malam tersebut, ” tutur Imran warga Merdeka Lama.
Pria low profile ini, mengatakan penutupan secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan atau sosialisasi tersebut sangat menggerogoti hak hak masyarakat . “Memang sebelum nya Jalan ini ditutup digunakan car free day dan car free night tetapi penutupan diawali dengan sosialisasi masyarakat, ” katanya lagi.
Solusinya pindahkan pasar. Malam ke lokasi yang tak mengganggu pengguna Jalan.
Sejumlah pekerja yang mendirikan wahana permainan saat ditemui tidak mengetahui pengelolanya, dan bahkan mereka lebih memilih saat ditanya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Dumai M Ikhsan menuturkan mengaku kurang tepat rasanya penggunaan jalan umum itu di jadikan tempat seperti wahana begitu, yang notabene nya menutup akses jalan 24 jam full.
“Saya mendukung Hari Jadi Kota Dumai, tapi alangkah baiknya kegiatan yang dilaksanakan tidak mengganggu pengguna Jalan apalagi sampai menutup, ” tuturnya.