Sumbawa Besar-NTB
pi- news.online —
Seorang pria lansia bernama A. Rahmah (67), warga Desa Marga Karya, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, yang dilaporkan tenggelam di Bendungan Moyo Hulu, akhirnya berhasil ditemukan pada pukul 15.20 Wita. Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Peristiwa tenggelamnya A. Rahmah terjadi pada hari Minggu, 23 Maret 2025, sekitar pukul 09.50 Wita, di Area Bendungan Batu Bulan, tepatnya di lokasi Orong Sebintang, Dusun Karya, Desa Marga Karya.
Kapolres Sumbawa melalui Kapolsek Moyo Hulu, Iptu Zainal Arifin SH., kepada media pi- – news.online, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, peristiwa berawal saat korban hendak menyeberang ke dermaga menggunakan sampan ketinting setelah memberi makan hewan ternaknya di ladang.” Ungkapnya
Namun, di tengah perjalanan, sampan ketinting yang digunakan korban menabrak sesuatu dan membuat sampan oleng dan terbalik.
Seorang saksi yang berada di dermaga saat itu melihat kejadian tersebut dan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar yang tengah memancing. Namun teriakan tersebut tidak terdengar.
“Beberapa saat kemudian, informasi peristiwa tersebut dengan cepat tersebar, wargapun melaporkannya kepada pemerintah desa dan juga pihak Kepolisian.”ujarnya.
Lanjut Kapolsek, Tim gabungan dari Personel BPBD,Koramil Moyo Hulu, Kepolisian Polairud Polres Sumbawa,Polsek Moyo Hulu bersama warga setempat kemudian bersama-sama melakukan pencarian menggunakan metode penyisiran dengan jaring ikan dan penyelaman untuk mencari korban.
“Setelah beberapa jam melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan di sekitar titik tenggelamnya, namun dalam keadaan sudah meninggal dunia. Diduga, peristiwa tersebut terjadi karena korban menabrak jaring ikan yang dipasang di sekitar lokasi kejadian, yang menyebabkan sampan oleng dan terbalik.” terang Kapolsek.
Menurut keterangan keluarga dan masyarakat sekitar, korban diketahui tidak bisa berenang sehingga diduga kuat menjadi faktor utama penyebab tenggelamnya korban.
“Pihak keluarga korban telah mengikhlaskan peristiwa tersebut dan menolak dilakukan otopsi. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan” pungkasnya.
(Irwanto)