Bekasi, Pi News Online _
Organisasi ini bertujuan untuk meneruskan dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan para orang tua mereka yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.
Latar Belakang dan Tujuan
- Menjaga dan Mewarisi Nilai Perjuangan
PPM bertujuan untuk menjaga semangat perjuangan dan nasionalisme yang diwariskan oleh para veteran.
- Mewujudkan Jiwa dan Semangat Kepahlawanan
Anggota PPM diharapkan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun kebangsaan.
- Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
PPM berperan dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda, terutama di antara anak-anak veteran.
- Meningkatkan Kepedulian Sosial dan Kebangsaan
Organisasi ini sering terlibat dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan kebudayaan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara.
- Menjalin Hubungan Erat dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI)
Sebagai anak-anak veteran, anggota PPM berperan sebagai penerus perjuangan dan menjalin kerja sama dengan LVRI dalam berbagai kegiatan.
Peran dan Kegiatan
Mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah, dan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Melakukan pelatihan kepemimpinan dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Berpartisipasi dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI dari ancaman radikalisme dan separatisme.
Mendorong anggotanya untuk berperan aktif dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan budaya.
Pemuda Panca Marga menjadi salah satu organisasi yang berperan dalam menjaga semangat patriotisme dan membangun karakter generasi muda Indonesia yang cinta tanah air.
PPM Harus Peka Disintegrasi bangsa di Indonesia karena dapat terjadi dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa, sila pertama Pancasila.
Berikut beberapa contoh nyata yang menunjukkan potensi disintegrasi dalam konteks saat ini:
- Intoleransi Antarumat Beragama
Penolakan Pembangunan Rumah Ibadah → Di beberapa daerah, pembangunan gereja, masjid, atau tempat ibadah lainnya mengalami hambatan karena penolakan dari kelompok tertentu, meskipun sudah memenuhi syarat hukum dan administratif.
Persekusi terhadap Kelompok Agama Tertentu → Kasus-kasus di mana kelompok agama minoritas mengalami diskriminasi, baik secara sosial maupun hukum.
- Radikalisme dan Ekstremisme
Kelompok Radikal yang Mengancam Persatuan → Munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang menganggap hanya keyakinannya yang benar dan berusaha memaksakan kehendaknya dengan cara-cara yang bertentangan dengan nilai kebangsaan.
Propaganda Melalui Media Sosial → Penyebaran ajaran yang bertentangan dengan nilai toleransi, baik dalam bentuk ujaran kebencian maupun ajakan untuk menolak keberagaman.
- Polarisasi Politik Berdasarkan Agama
Politik Identitas → Pemanfaatan agama dalam politik yang menyebabkan perpecahan di masyarakat, seperti dalam pemilu atau pemilihan kepala daerah.
Stigmatisasi dan Labelisasi → Masyarakat terpecah karena ada kelompok yang diberi label tertentu hanya karena keyakinan mereka dalam berpolitik.
- Penyalahgunaan Agama untuk Kepentingan Pribadi atau Kelompok
Hoaks dan Provokasi Bermuatan Agama → Berita bohong yang menyerang kelompok agama tertentu sering kali digunakan untuk memecah belah masyarakat.
Manipulasi Agama untuk Kepentingan Ekonomi atau Politik → Misalnya, kelompok tertentu memanfaatkan sentimen keagamaan untuk meraih keuntungan finansial atau dukungan politik.
Dampak Disintegrasi Ini
Jika tidak segera ditangani, disintegrasi dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa dapat:
Melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Meningkatkan konflik sosial berbasis agama.
Mengancam kehidupan berbangsa yang damai dan harmonis.
Untuk mengatasi hal ini, perlu ada pendidikan toleransi, penegakan hukum yang adil, serta komitmen dari semua elemen masyarakat untuk menjaga keberagaman dan persatuan sesuai nilai-nilai Pancasila.(Rul&Red)